Pendidikan
Indonesia dalam Arus Globalisasi
“Kurikulum
2013, Jawaban Pendidikan Indonesia untuk Masa depan"
Indonesia,
negaraku tercinta dengan beragam keindahan, kebudayaan, dan kemajuan yang ada
di dalamnya. Negara yang sedang gencar-gencar nya mengembangkan diri agar dapat
diakui sebagai negara hebat di dunia ini. Dengan berbagai kekurangan yang ada
di dalamnya, negara ini terus berusaha untuk dapat menutupi
kekurangan-kekurangan itu dengan semangat juang yang membara demi menjadi
sebuah negara yang lebih baik di masa yang akan datang.
Indonesiaku
saat ini sedang hebat-hebatnya. Menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan
ekonomi terbesar di dunia, menjadi salah satu bukti bahwa negaraku ini sedang
berkembang dengan pesat. Perkembangan seperti ini tak lepas dari orang-orang
hebat nan cerdas yang terus berjuang membangun negara ini. Orang-orang yang
berjuang mengumpulkan ilmu dari bangku sekolah dasar sampai sekolah tertinggi
di negera ini dan selalu berusaha menerapkan ilmu yang didapatnya untuk kemajuan
negara tercinta.
Pendidikan
memang akan selalu menjadi faktor utama dalam perkembangan suatu negara.
Pendidikan yang baik tentunya akan selalu menghasilkan lulusan-lulusan terbaik.
Lulusan terbaik yang tentunya akan menjadi pondasi-pondasi pembangunan suatu
negara. Jika pondasinya saja kuat maka negara tersebut akan dapat bertahan dari
segala macam tantangan yang selalu menerpanya setiap saat. Sebaliknya,
pendidikan yang kurang baik tentunya akan menghasilkan lulusan yang kurang baik
pula. Sehingga akan berdampak pada pembangunan negara menjadi kurang baik pula.
Lalu
bagaimana dengan pendidikan di negara tercinta ini? Apakah sudah baik? Atau
bahkan masih buruk kualitasnya? Pertanyaan tersebut tentunya pernah hinggap di
pikiran kita semua. Sebagai bangsa yang sedang berkembang, tentunya kita sedang
membutuhkan pendidikan dengan kualitas terbaik untuk dapat membangun negara
ini. Namun pada kenyataannya, apakah pendidikan di negara kita ini sudah
mencapai kualitas terbaik?
Berdasarkan
education development index (EDI)
atau Indeks Pembangunan Pendidikan yang dikeluarkan oleh UNESCO pada tahun
2012, menunjukan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia menempati posisi ke-64
dari 120 negara. Bahkan pada suatu artikel BBC tahun 2012 menyebutkan bahwa
Indonesia berada di posisi terendah di dunia bersama dengan Meksiko dan Brazil dalam
hal pendidikan berdasarkan tabel Liga Global yang diterbitkan oleh Firma
Pendidikan Pearson. Ranking ini memadukan hasil tes internasional dan data
seperti tingkat kelulusan antara 2006 dan 2010. (http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2012/11/121127_education_ranks.shtml)
Dari
data tersebut, terlihat bahwa pendidikan di Indonesia belum bisa dikatakan
berkualitas baik. Pendidikan di negara ini harus mendapatkan perhatian khusus
dan perbaikan demi meningkatnya kualitas pendidikan di Indonesia.
Tak
dapat kita pungkiri bahwa pendidikan di negara kita ini memiliki beberapa
masalah. Terutama dalam penerapan kurikulum yang ada dalam proses pembelajaran di
kelas. Padahal kita tahu bahwa kurikulum merupakan suatu panduan untuk
pelaksanaan proses pembelajaran. Kebanyakan dari kita berpendapat untuk
meningkatkan kualitas suatu pendidikan dilakukan dengan meningkatkan kualitas
sarana-prasarana dan kompetensi guru. Tetapi kita melupakan hal yang lebih
penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, yaitu dengan
meningkatkan kualitas kurikulum yang kita miliki.
Pemerintah
sebagai lembaga yang mempunyai kuasa dalam mengatur dan mengarahkan sistem
pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik, sudah melakukan berbagai usaha
untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negara ini. Salah satunya dengan
menyusun kurikulum baru yang dikenal dengan nama Kurikulum 2013.
Kurikulum
merupakan suatu kerangka dasar di dalam pendidikan. Kurikulum di Indonesia
sendiri sudah mengalami beberapa kali perubahan. Terhitung dari tahun 1947-2013
sudah terjadi sepuluh kali perubahan kurikulum. Perubahan kurikulum tersebut
membuktikan bahwa suatu kurikulum dalam pendidikan tidak akan cocok digunakan
untuk setiap zaman. Karena adanya perubahan dalam kehidupan seperti perubahan
teknologi dan informasi, maka kurikulum dalam pendidikan pun mengalami
perubahan agar dapat diterapkan sesuai keadaan yang ada.
Di
zaman yang serba instan dan dalam arus globalisasi ini, arus pertukaran
informasi menjadi sangat cepat. Hal ini menyebabkan semua orang dapat mencari
ilmu yang mereka inginkan lewat internet. Pada era teknologi dan informasi
seperti sekarang ini, menjadi tantangan tersendiri untuk dunia pendidikan.
Dengan semakin cepatnya pertukaran informasi menyebabkan peran guru dalam
pendidikan mulai dikesampingkan. Dahulu peran guru dalam pendidikan menjadi
sangat penting, karena guru merupakan sumber pembelajaran yang dilakukan di
dalam kelas. Tetapi saat ini, peran guru bukan lagi menjadi sumber
pembelajaran, tetapi menjadi petunjuk jalan yang mengarahkan murid-muridnya
pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Oleh karena itu, Kurikulum 2013 yang
telah disusun oleh pemerintah diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan
di Indonesia sehingga negara ini mampu bersaing secara global.
Seperti
yang dijelaskan dalam situs resmi Kemdikbud bahwa, inti dari Kurikulum 2013 adalah
ada pada upaya penyederhanaan, dan tematik-integratif. Kurikulum 2013 disiapkan
untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan. Karena itu
kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan. Perkembangan
masa depan yang dimaksud merupakan perkembangan teknologi informasi sudah sejak
lama berlangsung. Kurikulum 2013 bertujuan untuk menyamaratakan pendidikan
Indonesia dengan negara-negara yang maju dari segi pendidikan.
Adapun
titik berat dari Kurikulum 2013 yaitu bertujuan untuk mendorong peserta didik
atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan
mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka
ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Yang berarti bahwa pendidikan di
Indonesia tidak akan lagi berpacu pada teacher
center melainkan akan menggunakan konsep student center.
Dilihat
dari tujuan dan titik berat Kurikulum 2013, terlihat bahwa kurikulum yang baru
ini cukup menjanjikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Setelah muncul suatu kurikulum yang bisa dibilang menjanjikan ini, tahap
selanjutnya terletak pada proses penerapan Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah.
Ini
merupakan suatu tantangan tersendiri untuk guru-guru bangsa ini. Guru-guru yang
selama ini sudah nyaman menerapkan Kurikulum KTSP, diharapkan mampu mengubah
paradigma mengajarnya dan berusaha menerapkan Kurikulum 2013 di dalam kelas.
Pada awalnya banyak pihak yang sedikit cemas dengan penerapan Kurikulum 2013
ini, termasuk pihak guru. Mungkin karena sudah merasa terlalu nyaman dengan
Kurikulum KTSP sehingga sedikit cemas ketika mendengar adanya perubahan
kurikulum yang baru. Terlebih lagi dalam penerapan Kurikulum 2013 terdapat
beberapa perbedaan yang cukup besar dibanding Kurikulum KTSP. Tetapi pada
dasarnya proses pembelajaran dengan KTSP ataupun 2013 mempunyai karakteristik
yang sama.
Penerapan
Kurikulum 2013 merupakan suatu hal yang vital dalam proses peningkatan kualitas
pendidikan Indonesia. Bila diibaratakan pendidikan ini sebagai suatu
pertunjukan teater. Posisi yang tepat untuk seorang guru yaitu menjadi sang
Sutradara, dan peran sang Aktor untuk semua murid. Sang Sutradara merupakan
seseorang yang merancang suatu pertunjukan, dan mengarahkan sang Aktor dalam
memainkan perannya dalam pertunjukan tersebut. Suatu pertunjukan akan
mendapatkan respon positif dari penonton bila pertunjukan tersebut menarik
untuk ditonton. Tentunya dalam membuat suatu pertunjukan yang menarik,
Sutradara harus dapat memikirkan langkah-langkah cerdas dalam menyusun suatu
cerita. Sama halnya dengan guru yang harus mampu menciptakan pengajaran yang
menarik siswa, sehingga respon yang diberikan siswa pun positif ketika proses
pembelajaran.
Lalu
bagaimana dengan peran sang Aktor. Tentunya dia menjadi fokus utama dalam
pertunjukan. Aktor yang hebat adalah aktor yang mampu menerapkan apa yang
diinginkan oleh sang Sutradara. Jika dia mampu menerapkan semua yang diinginkan
sang Sutradara, tentunya pertunjukan itu akan berlangsung sangat menarik dan
mendapatkan respon yang baik dari penonton. Di dalam pembelajaran, murid harus
dapat menerapkan apa yang diarahkan oleh guru, sehingga hasil dari pembelajaran
pun akan sangat bernilai positif. Bila guru dan murid dapat bersinergi dengan
baik, maka pendidikan di Indonesia pastinya akan meningkat kualitasnya.
Namun
ada masalah lain yang muncul, kita tahu bahwa pendidikan di Indonesia memiliki
perbedaan yang mencolok antara pendidikan di kota-kota besar dengan pendidikan
di pelosok-pelosok negeri. Tentunya ini menjadi masalah juga dalam penerapan
Kurikulum 2013 di dalam proses pembelajaran di pelosok-pelosok negeri.
Sekolah-sekolah yang berada di pelosok tentunya tidak memiliki sarana dan
prasarana yang memadai seperti yang dimiliki oleh sekolah di kota-kota besar.
Hal ini menyebabkan penerapan Kurikulum 2013 menjadi sulit diterapkan. Namun
pemerintah dalam kebijakannya memperbolehkan pihak sekolah untuk mengembangkan
kurikulum sesuai dengan kebutuhan sekolahnya. Namun demikian, pihak sekolah
harus pada merujuk pada kerangka dasar dan struktur Kurikulum 2013 jika memang
harus mengembangkan kurikulum sendiri.
Dengan
adanya Kurikulum 2013, bangsa ini sudah memiliki senjata ampuh yang mampu
menggemparkan dunia. Tentunya dengan catatan bahwa setiap elemen pendidikan
mampu menerapkan isi dari Kurikulum 2013 sehingga tujuan dari Kurikulum 2013
dapat tercapai. Dengan tercapainya tujuan tersebut, maka akan terbentuk
lulusan-lulusan yang mempunyai kualitas yang baik dan mampu bersaing dalam arus
globalisasi.
Terciptanya
lulusan-lulusan terbaik produk dari Kurikulum 2013 akan sangat berpengaruh pada
kualitas pendidikan Indonesia. Bukan hanya dalam bidang pendidikan namun juga
akan berdampak positif pada perkembangan negara Indonesia. Di masa depan,
lulusan terbaik itu akan terus berusaha membangun negara ini. Bukan hal yang
mustahil bahwa beberapa tahun ke depan negara Indonesia ini menjadi suatu
negara yang diperhitungkan oleh negara lain.
Mari
kita bersama-sama terus berjuang dan bersinergi untuk membangun negara ini
menjadi negara yang maju. Dengan Kurikulum 2013 di tangan kita, kita berusaha
untuk mewujudkan mimpi-mimpi negara kita. Teruslah bermimpi, dan percaya mimpi
kita akan menjadi nyata. Maju pendidikan Indonesia, maju negaraku, maju tanah
air tercinta, INDONESIA JAYA.
0 comments:
Posting Komentar